masalah sosial

Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial (problemasosial) merupakan permasalahan-permasalahan yang muncul dalam masyarakat, bersifat sosial dan berhubungan erat dengan nilai-nilai sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan.
 Jadi  pada  dasarnya  masalah  sosial  menyangkut  nilai-nilai  sosial dan moral. Oleh karena itu masalah sosial tidak akan mungkin dibahas tanpa mempertimbangkan ukuran-ukuran masyarakat tentang apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.
Masalah sosiologi merupakan hasil proses perkembangan masyarakat, artinya problem itu memang  sewajarnya timbul, jika tidak diinginkan adanya hambatan-hambatan terhadap penemuan baru atau gagasan baru.
Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok  sosial,  atau menghambat  terpenuhinya keinginan-keinginan  pokok  warga  kelompok  sosial tersebut. Masalah sosial merupakan akibat  dari interaksi sosial antara individu-individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok.
Masalah sosial timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri  manusia  atau kelompok  sosial  yang  bersumber pada  faktor-faktor berikut :
1.           Faktor ekonomis, problema dari faktor ekonomi misalnya kemiskinan, pengangguran dan sebagainya.
2.           Faktor biologis, problema yang timbul dari faktor ini adalah penyakit atau kesehatan tubuh.
3.           Faktor biopsikologis, problema dari faktor ini timbul penyakit saraf, bunuh diri dan disorganisasi jiwa.
4.           Faktor kebudayaan, dari faktor ini akan timbul perceraian, kejahatan, kenakalan anak-anak, konflik rasial, dan keagamaan.

Menurut Robert K. Merton dan Robert A. Nisbet, dalam menentukan bahwa suatu masalah merupakan problema sosial atau tidak, digunakan beberapa pokok persoalan sebagai ukuran, ­ yaitu sebagai berikut ini :
1.           Kriteria utama
Kriteria utama suatu masalah sosial yaitu tidak adanya penyesuaian antara ukuran-ukuran dan nilai-nilai  sosial dengan kenyataan-kenyataan serta tindakan-tindakan sosial.  Adanya  kepincangan-kepincangan antara anggapan-anggapan masyarakat tentang apa yang seharusnya terjadi, dengan apa yang terjadi dalam kenyataan pergaulan hidup. Misalnya, apabila dalam satu bulan tarjadi pelaggaran lalu lintas yang dilakukan oleh 400 orang dari 10.000 orang penduduk sebuah kota, hal ini belum tentu merupakan masalah sosial, hal ini tergantung dengan nilai-nilai sosial masyarakat  yang bersangkutan.
2.   Sumber-sumber masalah sosial
Masalah sosial merupakan persoalan-persoalan yang timbul secara langsung dari atau bersumber langsung pada kondisi-kondisi maupun proses-proses sosial. Jadi, sebab-sebab terpenting masalah sosial harus bersifat sosial. Jadi kejadian-kejadian yang tidak bersumber pada perbuatan manusia bukanlah merupakan masalah sosial.
3.   Pihak yang menetapkan masalah sosial
Dalam masyarakat, masalah sosial merupakan gejala yang wajar. Apabila terdapat sekelompok warga masyarakat menjadi pimpinan masyarakat tersebut, maka sekelompok warga masyarakat tersebut mempunyai kekuasaan dan wewenang yang lebih besar dari orang lain untuk membuat serta menentukan kebijaksanaan sosial. Setiap manusia sesuai dengan kedudukan dan perannya dalam masyarakat, mempunyai nilai dan kepentingan-kepentingan yang berbeda. Sika masyarakat itu sendirilah yang menentukan suatu gejala merupakan suatu problema sosial atau tidak.
4.   Manifest social problem dan latent social problem
Manifest social problems merupakan masalah sosial yang timbul sebagai akibat terjadinya kepincangan-kepincangan dalam masyarakat, yang dikarenakan tidak sesuainya tindakan dengan norma dan nilai yang ada dalam masyarakat. Pada umumnya masyarakat tidak menyukai tindakan-tindakan yang menyimpang.
Latent social problems juga menyangkut hal-hal yang berlawanan dengan nilai-nilai masyarakat, akan tetapi tidak diakui demikian. Sehubungan dengan hal tersebut, sosiologi tidaklah bertujuan membentuk manusia-manusia yang bijaksana dan selalu baik dalam tindakan-tindakannya, tetapi untuk membuka mata agar mereka memperhitungkan akibat segala tindakannya.
5.   Perhatian masyarakat dan masalah sosial
Kejadian yang merupakan masalah sosial belum tentu mendapatkan perhatian sepenuhnya dari masyarakat. Sebaliknya suatu kejadian yang mendapatkan sorotan masyarakat, belum tentu merupakan masalah sosial. Angka pelanggaran lalu lintas mungkin tidak terlalu diperhitungkan masyarakat, tetapi suatu kecelakaan kereta api yang meminta korban manusia mendapat sorotan masyarakat.
Sosiologi mendorong masyarakat untuk memperbaiki kepincangan-kepincangan yang diterima sebagai gejala abnormal yang mungkin dihilangkan atau dibatasi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS 5 PENGANTAR BISNIS INFORMATIKA

TUGAS 3 PENGANTAR KOMPUTASI MODERN