TUGAS 3 PENGANTAR KOMPUTASI MODERN

 PENGANTAR KOMPUTASI MODERN
GENBANK
Amellia (50413790)
Nuraya Ayu Ocktabella (56413641)
Reza Wisnu Wardhana (57413521)
Kamaludin (54413756)
4IA12

  
ABSTRAK
GenBank adalah sebuah Database komprehensif yang berisi sekumpulan DNA publik yang tersedia untuk lebih dari 165.000 nama organisme, diperoleh terutama melalui pengiriman dari laboratorium individual dan pengiriman batch dari proyek sekuensing berskala besar. Sebagian besar pengiriman dilakukan dengan menggunakan program Sequin berbasis web atau program Jantung berbasis web dan nomor aksesi diberikan oleh staf GenBank pada saat penerimaan. Pertukaran data harian dengan EMBL Data Library di Inggris dan DNA Data Bank of Japan membantu memastikan liputan di seluruh dunia. GenBank dapat diakses melalui sistem pencarian NCBI, Entrez, yang mengintegrasikan data dari database urutan DNA dan protein utama beserta taksonomi, genom, pemetaan, struktur protein dan informasi domain, dan literatur jurnal biomedis melalui PubMed. BLAST menyediakan urutan kesamaan pencarian GenBank dan urutan database lainnya. Rilis setiap dua bulan dengan lengkap dan update harian database GenBank tersedia melalui FTP. Untuk mengakses GenBank dan layanan pengambilan dan analisis terkait, kunjungi Homepage NCBI di http://www.ncbi.nlm.nih.gov.


PENDAHULUAN
GenBank adalah database publik yang komprehensif dari rangkaian nukleotida dan anotasi bibliografi dan biologis yang didukung, yang dibangun dan didistribusikan oleh National Centre for Biotechnology Information (NCBI), sebuah divisi dari National Library of Medicine (NLM), yang terletak di kampus Institut Nasional AS Kesehatan (NIH) di Bethesda, MD.
NCBI membangun GenBank terutama dari penyampaian data urutan dari penulis dan dari pengiriman massal urutan kata yang diungkapkan (EST), urutan survei genom (GSS) dan data throughput tinggi lainnya dari pusat sekuensing. Kantor Paten dan Merek Dagang AS (USPTO) juga menyumbangkan urutan dari paten yang diterbitkan. GenBank menggabungkan urutan yang diajukan ke Perpustakaan Data EMBL di Inggris dan Databank DNA Jepang (DDBJ) sebagai bagian dari kolaborasi internasional yang sudah berlangsung lama antara ketiga database di mana data dipertukarkan setiap hari untuk memastikan pengumpulan urutan yang seragam dan koleksi urutan Informasi komprehensif. NCBI membuat data GenBank tersedia tanpa biaya melalui Internet, melalui FTP dan berbagai layanan pengambilan dan analisis berbasis web, yang beroperasi pada data GenBank.


PEMBAHASAN
A. Peran database NCBI bisa mendukung penelitian
          NCBI (National Centre for Biotechnology Information) merupakan suatu institusi yang konsen sebagai sumber informasi perkembangan biologi molekuler. NCBI membuat database yang dapat diakses oleh publik, merangsang riset biologi terkomputasi, mengembangkan software penganalisis data genome, dan menyebarkan informasi biomedical yang kesemuanya diharapkan mengarah pada pemahaman yang lebih baik tentang proses-proses molekuler yang mempengaruhi manusia dan kesehatannya.
Situs akses NCBI : www.ncbi.nlm.nih.gov. Beberapa menu yang disediakan oleh NCBI yang populer antara lain BLAST, Pubmed, Pubmed central, Gene, Genome, Nucleotide, Protein dan SNP.
B.      Program dan Kegiatan NCBI
          NCBI memiliki kelompok penelitian yang terdiri atas ilmuwan komputer, ahli biologi molekuler, matematikawan, ahli biokimia, dokter penelitian, ahli biologi struktural yang berkonsentrasi pada penelitian dasar dan terapan dalam biologi molekuler komputasi. Penelitian yang diadakan memiliki peran yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dasar dan menjadi metode baru untuk kegiatan penelitian terapan.  Contoh proyek penelitian yaitu deteksi dan analisis organisasi gen, domain protein dan elemen struktur, pembuatan peta gen dari genom manusia (Human Genome Project).
Program yang dijalankan NCBI bertujuan memberi kemudahan dalam mengakses informasi mengenai bioteknologi  dan contohnya adalah:
BLAST, merupakan program yang berguna untuk mencari kesamaan urutan, dikembangkan di NCBI dan berperan dlam mengidentifikasi gen dan fitur genetik. Dilengkapi perangkat lunak tambahan berupa ORF Finder, PCR elektronik, dan Bank IT
ENTREZ, sistem pencarian NCBI yang memberikan pengguna dengan akses terpadu untuk urutan, taksonomi pemetaan, dan data struktural. Menyediakan pemandangan grafis dari urutan peta kromosom dan dilengkapi dengan kemampuan mengambil urutan terkait, struktur, dan referensi.
C.      Databases and Software
1. Entrez
Entrez merupakan sistem pencarian informasi dalam NCBI yang menyediakan akses terintegrasi untuk melakukan sekuensing, pemetaan (mapping) , taksonomi dan data struktural. Entrez juga menyediakan gambaran grafis untuk mapping sekuen dan kromosom. Ciri khas dan keunggulan Entrez adalah kemampuan untuk pencarian informasi terkait sekuen, struktur dan referensi. Literatur jurnal yang tersedia dapat diakses melalui PubMed. PubMed merupakan alat penghubung pencarian di web yang menyediakan akses ke lebih dari 11 juta sitasi jurnal di MEDLINE. Entrez Gene adapat diakses pada www.ncbi.nlm.nih.gov/gene.
2. Nucleotide Database
Database nukleotida merupakan suatu koleksi sekuen dari beberapa sumber, termasuk diantaranya GenBank, Reference Sequence (RefSeq), Third Party Annotation (TPA) dan Protein Data Bank (PDB).

a. GenBank
              GenBank merupakan database sekuen genetik dari NIH (National Institutes of Health), berupa koleksi sekuen DNA yang dapat diketahui oleh publik. Database GenBank dibiayai dan didistribusikan oleh NCBI. Data sekuen dikirim ke GenBank oleh peneliti dari seluruh dunia.
                   Cari GenBank untuk pengidentifikasi urutan dan penjelasan dengan Entrez Nukleotida, yang terbagi menjadi tiga divisi: CoreNucleotide (koleksi utama), dbEST (Tag urutan Dinyatakan), dan dbGSS (Genome Urutan Survey). Cari dan menyelaraskan urutan GenBank ke urutan query menggunakan BLAST (Basic Penyelarasan Alat Pencarian Lokal). Pencarian BLAST CoreNucleotide, dbEST, dan dbGSS mandiri; melihat info BLAST untuk informasi lebih lanjut tentang database BLAST banyak. Cari link dan urutan. Upload programatik menggunakan NCBI e-utilitas.
                   Database GenBank dirancang untuk menyediakan dan mendorong akses dalam komunitas ilmiah untuk sebagian to date dan informasi urutan DNA yang komprehensif. Oleh karena itu, NCBI menempatkan tidak ada pembatasan pada penggunaan atau distribusi dari data GenBank. Namun, beberapa mungkin menyerahkan mengklaim paten, hak cipta, atau hak kekayaan intelektual dalam semua atau sebagian dari data yang mereka telah disampaikan. NCBI tidak dalam posisi untuk menilai keabsahan klaim tersebut, dan karena itu tidak dapat memberikan komentar atau izin terbatas mengenai penggunaan, menyalin, atau distribusi dari informasi yang terdapat dalam GenBank.
                  
Dalam NCBI juga terdapat data mengenai bentuk-bentuk tiga dimensi protein. Menu yang terdapat pada home NCBI adalah:
·         Chemicals & Uji hayati
·         Data & Software
·         DNA & RNA
·         Domain & Struktur
·         Gen & Ekspresi
·         Genetika & Pengobatan
·         Genom & Maps
·         homologi
·         literatur
·         protein
·         urutan Analisis
·         taksonomi
·         Pelatihan & Tutorial
·         variasi
3. Blast
BLAST (Basic Local Alignment Search Tool) merupakan suatu alat pencari yang dapat menyesuaikan dan mencari sekuen yang mirip dengan sekuen meragukan yang kita miliki melalui perbandingan sekuen melalui GenBank DNA database dalam waktu singkat.
Ada 5 program utama dalam BLAST, yaitu :
a.     nucleotide blast (blastn) : membandingkan suatu sekuen nukleotida yang kita miliki dengan database sekuen nukleotida.
b.     protein blast (blastp) : membandingkan suatu sekuen asam amino yang kita miliki dengan database sekuen protein.
c.     blastx : membandingkan produk translasi konsep 6-frame sebuah sekuen nukleotida (translated nucleotide) yang kita miliki dengan database sekuen protein.
d.     tblastn : membandingkan suatu sekuen protein yang kita miliki dengan database sekuen nukleotida yang secara dinamis ditranslasi pada semua pembacaan 6 frame.
e.     tblastx : membandingkan suatu translasi 6 frame dari nukleotida.
D.      Sekuensing DNA
Sekuensing DNA atau pengurutan DNA adalah proses atau teknik penentuan urutan basa nukleotida pada suatu molekul DNA.Urutan tersebut dikenal sebagai sekuens DNA yang merupakan informasi paling mendasar suatu gen atau genom karena mengandung instruksi yang dibutuhkan untuk pembentukan tubuh makhluk hidup. Sekuensing DNA dapat dimanfaatkan untuk menentukan identitas maupun fungsi gen atau fragmen DNA lainnya dengan cara membandingkan sekuensnya dengan sekuens DNA lain yang sudah diketahui. Teknik ini digunakan dalam riset dasar biologi maupun berbagai bidang terapan seperti kedokteran, bioteknologi, forensik, dan antropologi.
Teknik sekuensing DNA mulai dikembangkan pada tahun 1970-an dan telah menjadi hal rutin dalam penelitian biologi molekular pada dekade berikutnya berkat dua metode yang dikembangkan secara independen namun hampir bersamaan oleh tim Walter Gilbert di Amerika Serikat dan tim Frederick Sanger di Inggris sehingga kedua ilmuan tersebut mendapatkan penghargaan Nobel Kimia pada tahun 1980.
Selanjutnya, metode Sanger menjadi lebih umum digunakan dan berhasil diautomatisasi pada pertengahan 1980-an. Sejak tahun 1995, berbagai proyek genom yang bertujuan menentukan sekuens keseluruhan DNA pada banyak organisme telah diselesaikan, termasuk proyek genom manusia. Sekuensing DNA seluruh genom semakin terjangkau dan cepat dilakukan berkat pengembangan sejumlah teknik sekuensing generasi berikutnya mulai tahun 2000-an
Prinsip Sekuensing DNA
          Molekul DNA rekombinan yang memperlihatkan hasil positif dalam reaksi hibridisasi dengan fragmen pelacak sangat diduga sebagai molekul yang membawa fragmen sisipan atau bahkan gen yang diinginkan. Namun, hal ini masih memerlukan analisis lebih lanjut untuk memastikan bahwa fragmen tersebut benar-benar sesuai dengan tujuan kloning. Analisis antara lain dapat dilakukan atas dasar urutan (sekuens) basa fragmen sisipan.
          Penentuan urutan (sekuensing) basa DNA pada prinsipnya melibatkan produksi seperangkat molekul/fragmen DNA yang berbeda-beda ukurannya tetapi salah satu ujungnya selalu sama. Selanjutnya, fragmen-fragmen ini dimigrasikan/dipisahkan menggunakan elektroforesis gel poliakrilamid atau polyacrylamide gel electrophoresis (PAGE) agar pembacaan sekuens dapat dilakukan. Di bawah ini akan diuraikan sekilas dua macam metode sekuensing DNA.
Metode Maxam-Gilbert
          Metode sekuensing DNA yang pertama dikenal adalah metode kimia yang dikembangkan oleh A.M. Maxam dan W. Gilbert pada tahun 1977. Pada metode ini fragmen-fragmen DNA yang akan disekuens harus dilabeli pada salah satu ujungnya, 124 biasanya menggunakan fosfat radioaktif atau suatu nukleotida pada ujung 3’. Metode Maxam-Gilbert dapat diterapkan baik untuk DNA untai ganda maupun DNA untai tunggal dan melibatkan pemotongan basa spesifik yang dilakukan dalam dua tahap.
          Molekul DNA terlebih dahulu dipotong-potong secara parsial menggunakan piperidin. Pengaturan masa inkubasi atau konsentrasi piperidin akan menghasilkan fragmen-fragmen DNA yang bermacam-macam ukurannya. Selanjutnya, basa dimodifikasi menggunakan bahan-bahan kimia tertentu. Dimetilsulfat (DMS) akan memetilasi basa G, asam format menyerang A dan G, hidrazin akan menghidrolisis C dan T, tetapi garam yang tinggi akan menghalangi reaksi T sehingga hanya bekerja pada C. Dengan demikian, akan dihasilkan empat macam fragmen, masing-masing dengan ujung G, ujung A atau G, ujung C atau T, dan ujung C.

Gambar 1. Page sekuensing dengan metode Maxam-Gilbert
         Dari hasil PAGE pada dapat diketahui sekuens fragmen DNA yang dipelajari atas dasar laju migrasi masing-masing pita. Lajur kedua berisi fragmenfragmen yang salah satu ujungnya adalah A atau G. Untuk memastikannya harus dilihat pita-pita pada lajur pertama. Jika pada lajur kedua terdapat pita-pita yang posisi migrasinya sama dengan posisi migrasi pada lajur pertama, maka dapat dipastikan bahwa pita-pita tersebut merupakan fragmen yang salah satu ujungnya adalah G. Sisanya adalah pita-pita yang merupakan fragmen dengan basa A pada salah satu ujungnya. Cara yang sama dapat kita gunakan untuk memastikan pita-pita pada lajur ketiga, yaitu dengan membandingkannya dengan pita-pita pada lajur keempat.
         Seperti halnya pada elektroforesis gel agarosa, laju migrasi pita menggambarkan ukuran fragmen. Makin kecil ukuran fragmen, makin cepat migrasinya. Dengan demikian, ukuran fragmen pada contoh tersebut di atas dapat diurutkan atas dasar laju/posisi migrasinya. Jadi, kalau diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar, 125 hasilnya adalah fragmen-fragmen dengan ujung TTGCCCCGCGTGGCGCAAAGG. Inilah sekuens fragmen DNA yang dipelajari.
Metode Sanger
          Metode Sanger pada dasarnya memanfaatkan dua sifat salah satu subunit enzim DNA polimerase yang disebut fragmen klenow. Kedua sifat tersebut adalah kemampuannya untuk menyintesis DNA dengan adanya dNTP dan ketidakmampuannya untuk membedakan dNTP dengan ddNTP. Jika molekul dNTP hanya kehilangan gugus hidroksil (OH) pada atom C nomor 2 gula pentosa, molekul ddNTP atau dideoksi nukleotida juga mengalami kehilangan gugus OH pada atom C nomor 3 sehingga tidak dapat membentuk ikatan fosfodiester. Artinya, jika ddNTP disambungkan oleh fragmen klenow dengan suatu molekul DNA, maka polimerisasi lebih lanjut tidak akan terjadi atau terhenti. Basa yang terdapat pada ujung molekul DNA ini dengan sendirinya adalah basa yang dibawa oleh molekul ddNTP.  
          Dengan dasar pemikiran itu sekuensing DNA menggunakan metode dideoksi dilakukan pada empat reaksi yang terpisah. Keempat reaksi ini berisi dNTP sehingga polimerisasi DNA dapat berlangsung. Namun, pada masing-masing reaksi juga ditambahkan sedikit ddNTP sehingga kadang-kadang polimerisasi akan terhenti di tempat -tempat tertentu sesuai dengan ddNTP yang ditambahkan. Jadi, di dalam tiap reaksi akan dihasilkan sejumlah fragmen DNA yang ukurannya bervariasi tetapi ujung 3’nya selalu berakhir dengan basa yang sama. Sebagai contoh, dalam reaksi yang mengandung ddATP akan diperoleh fragmen-fragmen DNA dengan berbagai ukuran yang semuanya mempunyai basa A pada ujung 3’nya.

Gambar 2. Skema sekuensing DNA. a) reaksi polimerisasi dan terminasi b) PAGE untuk melihat ukuran fragmen
          Pada gambar diberikan sebuah contoh sekuensing sebuah fragmen DNA. Tabung ddATP menghasilkan dua fragmen dengan ukuran tiga dan tujuh basa; tabung ddCTP menghasilkan tiga fragmen dengan ukuran satu, dua, dan empat basa; tabung ddGTP menghasilkan dua fragmen dengan ukuran lima dan sembilan basa; tabung ddTTP menghasilkan dua fragmen dengan ukuran enam dan delapan basa. Di depan (arah 5’) tiap fragmen ini sebenarnya terdapat primer, yang berfungsi sebagai prekursor reaksi 126 polimerisasi sekaligus untuk kontrol hasil sekuensing karena urutan basa primer telah diketahui.
                   Untuk melihat ukuran fragmen-fragmen hasil sekuensing tersebut dilakukan elektroforesis menggunakan gel poliakrilamid sehingga akan terjadi perbedaan migrasi sesuai dengan ukurannya masing-masing. Setelah ukurannya diketahui, dilakukan pengurutan fragmen mulai dari yang paling pendek hingga yang paling panjang, yaitu fragmen dengan ujung C (satu basa) hingga fragmen dengan ujung G (sembilan basa). Dengan demikian, hasil sekuensing yang diperoleh adalah CCACGTATG. Urutan basa DNA yang dicari adalah urutan yang komplementer dengan hasil sekuensing ini, yaitu GGTGCATAC.


KESIMPULAN
GenBank menjadi media sumber informasi perkembangan biologi molekuler yang dapat diakses oleh publik, merangsang riset biologi terkomputasi, mengembangkan software penganalisis data genome, dan menyebarkan informasi biomedical. GenBank dapat mengarahkan  pemahaman yang lebih baik tentang proses-proses molekuler yang mempengaruhi manusia dan kesehatannya.


DAFTAR PUSTAKA

http://passeriformes.weebly.com/uploads/7/8/0/4/7804555/bab-xiii-sekuensing-dna.pdf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

masalah sosial

TUGAS 5 PENGANTAR BISNIS INFORMATIKA